A. INTERNALISASI BELAJAR
DAN SOSIALISASI
Pengertian Internalisasi:
Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan
Sosialisasi adalah suatu proses yang mempelajari tentang norma-norma masyarakat
yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak
adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat, maka tidak
akan ada perubahan dilingkungan itu. Didalam internalisasi belajar dan
sosialisasi mempunyai tiga istilah, seprti istilah internalisasi, istilah
belajar, dan istilah spesialisasi.
. Istilah internalisasi lebih ditekankan
pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut atau proses
norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan
tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma
tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi
(mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan
pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan
tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang
individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar
dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada
kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan
timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
·
Pengertian Pemuda:
Pemuda
adalah sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang
spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb.
Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah
emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau
menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan
menjadi pelopor perubahan itu sendiri.Pemuda adalah
suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari
generasi lainya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai
generasi penerus , generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet
pembangunan secara terus menerus.
·
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang
individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup,
nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat
diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli:
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri,
bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan
berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi
adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma
dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya
v Agen sosialisasi
a. Keluarga,
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan
saudara-saudaranya.
b.Sekolah, Pendidikan di
sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat
berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain
(kelompok bermain), Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat
dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar
bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa, Media
massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media
elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa
sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja,
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan
efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
·
PERANAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT
Peran
penting dari seorang pemuda adalah pada kemampuannya melakukan perubahan.
Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda.
Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat
sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah
merasakan kenikmatan dalam iklim status quo.
Peranan pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :
a. Peranan pemuda yang
didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
:
-
Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
-
Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah
tradisi.
b. Peranan pemuda yang menolak
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan menjadi :
-
Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu
masalah sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
-
Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat
mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha
memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri
sendiri.
-
Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah
masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa
memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.
Asas pengembangan generasi muda
1. Asas edukatif, pembinaan
dan pengembangan oleh unsur diluar generasi muda da sesama generasi muda.
2. Asas persatuan dan
kesatuan bangsa
3. Asas swakarsa,
menumbuhkan kemauan generasi muda untuk membina dan mengembangkan diri sendiri
dan lingkungannya.
4. Asas keselarasan terpadu
5. Asas pendayagunaan dan
fungsionalisasi, makin banyaknya organisasi pemuda yang ada maka perlu diadakan
penataan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna bagi pelaksanaan
program-program generasi muda dalam pembangunan nasional.
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda
1. Berorientasi pada Tuhan
YME, nilai-nilai kerohanian dan falsafah hidup pancasila.
2. Orientasi kedalam
terhadap dirinya sendiri, mengembangkan bakat-bakat kemampuan jasmaniah dan
rohaniah dalam dirinya agar dapat memberikan prestasi semaksimal mungkin.
3. Orientasi keluar
terhadap lingkungan (budaya,sosialdan moral) dan masa depannya. Sumber
orientasi keluar ini dibagi atas :
-
Pengembangan sebagai insan sosial budaya
-
Pengembangan sebagai insan sosial politik dan sebagai insan patriot.
-
Pengembangan sebagai insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan
insan profesi yang mempunyai kemampuan untuk mendayagunakan sumber alam dan
menjaga kelestariannya.
-
Pengembangan pemuda terhadap masa depannya. Kepekaan terhadap masa depan
akan menumbuhkan kemampuan untuk mawas diri, kreatif, kritis.
Tujuan pembinaan dan pengembangan generasi muda
1. Memantapkan persatuan
dan kesatuan bangsa
2. Mewujudkan kader-kader
penerus perjuangan bangsa
3. Melahirkan kader-kader
pembangunan nasional dengan angkatan kerja berbudi luhur, dinamis dan kreatif.
4. Mewujudkan warga negara
Indonesia yang memiliki kreatifitas kebudayaan nasional.
5. Mewujudkan kader-kader
patriot pembela bangsa yang berkesadaran dan berketahanan nasional.
Jalur pembinaan dan pengembangan generasi muda
a. Kelompok jalur utama
-
Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang tua
serta anggota keluarga terdekat
-
Jalur generasi muda, organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS,
Senat, Pramuka, Karang taruna
b. Kelompok jalur penunjang
-
Jalur sekolah/ pra sekolah : organisasi orang tua murid, enataan mutu
pendidik dan sarananya.
-
Jalur masyarakat : jalur masyarakat yang melembaga (lembaga peribadatan,
organisasi sosial). Jalur masyarakat yang tidak melembaga 9pergaulan
sehari-hari, tenpat rekreasi)
c. Kelompok jalur
koordinatif (jalur pemerintah)
a. Sistem pengkoordinasian
melalui Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Generasi muda.
b. Pelaksanaan organisasi
pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui satuan pengendali pembinaan
generasi muda yang dipimpin oleh mentri urusan pemuda.
Wujud sosialisai generasi muda / mahasiswa
1. Peranan pemuda/
mahasiswa dalam menegakkan kemerdekaan. Setelah proklamasi pemuda Indonesia
membentuk organisasi politik maupun militer.
2. Peran mahasiswa/ pemuda
dalam mempelopori orde baru. Terbentuknya Front Pancasila yang melawan PKI dan
dari Front Pancasila lahir Kesatuan Aksi Mahasiswa / KAMI. KAMI menjadi
pendobrak menuju orde baru.
3. Peran pemuda dalam
masyarakat
-
Sebagaiagent of change, yaitu mengadakan perubahan dalam masyarakat kearah
yang lebih baik dan bersifat kemanusiaan.
-
Sebagai agent of development, yaitu melancarkan pembangunan disegala bidang
yang bersifat fisik maupun non fisik.
-
Sebagai agent of modernization, yaitu pemuda bertindak sebagai pelopor
pembaruan.
v Peran pemuda
-
Mendukung tradisi berusaha taat atau patuh
-
Berusaha menyesuaikan diri, mengubah tradisi dengan yang baru
Macam-macam pemuda
1.
Pemuda urakan
Yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan
pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
2.
Pemuda radikal
Yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah
masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa
memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.
3. Jenis Pemuda Sholeh
Pemuda yang dalam setiap tingkah lakunya sehari-hari
selalu berpegang teguh terhadap agamanya. Melakukan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
Peranan-peranan pemuda dari generasi kegenerasi ;
1.
Angkatan 1945 ( 17 november 1945 )
2.
Angkatan 1949 ( 10 november 1949 )
3.
Angkatan 1966 ( 30 september )
4.
Angkatan 1998 ( peristiwa trisakti )
·
PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi adalah proses
pembelajaran seorang individu dalam suatu kelompok masyarakat .Proses
sosialisasi terjadi apabila seseorang mematuhi norma-norma tempat ia hidup
sehingga menaggap kelompok tersebut menjadi bagian dari dirinya .
Melalui proses sosialisasi, seseorang akan
terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian,
tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi,
seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkahlaku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak
atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan
menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya
agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan
salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan
sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh
susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan
inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa
individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok
melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu
proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian
(self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri
sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran
terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai
kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian:
1. Dalam proses sosialisasi
mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain
memandang dan memperlakukan dirinya.
2. Dalam proses
sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui
dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari
orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan
ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.
Thomas Ford Hoult, menyebutkan
bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku
sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut
R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu
menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan
mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang
sesuai dengan kebudayaan masyarakat.
v Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
B. PEMUDA DAN IDENTITAS
·
PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, yang dimaksud
pemuda adalah:
a. Dari segi biologis
pemuda adalah berumur 15-30 th
b. Dari segi budaya/
fungsional, pemuda adalah manusia berumur 18/21 keatas yang dianggap ssudah
dewasa misalnya untuk tugas-tugas negara dan hak pilih.
c. Dari angkatan kerja
terdapat istilah tenaga muda dan tua. Tenaga muda adalah berusia 18-22 th.
d. Dilihat dari perencanaan
modern yang mengenal tiga sumber daya yaitu sumber daya alam, dana dan manusia.
Yang dimaksud sumber data manuasia muda adalah berusia 0-18th
e. Dilihat dari ideologi
politis generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu yaitu umur
antara 18-30 atau 40 th.
f. Dilihat dari umur,
lembaga dan uang lingkup tempat diperoleh 3 kategori yaitu :
-
Siswa usia 6-18th di bangku sekolah
-
Mahasiswa uasia 18-25 di perguruan tinggi
-
Pemuda diluar lingkungan sekolah/ perguruan tinggi usia 25-30 th
Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda,
generasi muda dipandang dari beberapa aspek yaitu :
a. Sosial psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, serta penyesuaian diri
secara jasmaniahdan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keterbelakangan mental, salah
asuh orang tua atau guru, pengahur negatif lingkungan. Hambatan tersebut
memungkinkan terjadinya kenakalan remaja, maslah narkoba dan lain-lain.
b. Soaial budaya
Perkembangan pemuda berada dalam proses modernisasi dengan segala akibat
sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses pendewasaannya, sehingga apabila
tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna masa depan negara dan
bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan.
c. Sosial ekonomi
Bertambahnya pengangguran dikalangan pemuda karena kurang lapangan
pekerjaan akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya pembangunan.
d. Sosial politik
Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan pemuda dan belum dihayatinya
mekanisme demokrasi pancasila, tertib hukum dan disiplin nasional sehingga
merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi muda.
·
Masalah – masalah Generasi Muda
a. kebutuhan akan figur teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan
akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka
daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yagn tinggal hanya kata-kata
indah.
b. sikap apatis
Sikap apatis meruapakan
kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau
melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam
ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
c. kecemasan dan kurangnya harga
diri
Kata frustasi semakin umum dipakai
kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam
bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks
dan lainnya).
d. ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk
mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja
sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi
dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau
malahan dengan uang.
e. perasaan tidak berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul
pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir
masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis
yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di
masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan
segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
f. pemujaan akan pengalaman
sebagian besar tindakan2 negatif
anak muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal dari
hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan
pandangan yang keliru tentang pengalaman Pendekatan pembinaan
pemuda
g. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme,
idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
h. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda
terhadap masa depannya
i. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan
fasilitas pendidikan yang tersedia
j. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
k. Kurangnya gizi yang dapat
menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
l. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
m. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan
mental
n. Pergaulan bebas
o. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang
mengangkut generasi muda.
·
Potensi – potensi
generasi muda
a. Idealisme
dan daya
kritis
b. Dinamika dan kretivitas
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan penuh semangat
e. Sikap mandiri dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam persatuan dan
kesatuan
h. Sikap ksatria
i. Kemampuan penguasaan ilmu dan
teknologi
C.
PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
·
MENGAPA HARUS KE PERGURUAN TINGGI?
Mengejar
pendidikan setinggi-tingginya merupakan suatu hal yang sangat penting di era
seperti ini. Hal ini dikarenakan semakin tingginya persaingan pekerjaan di
zaman sekarang ini dan pendidikan setinggi-tingginya berpern sangat penting
bagi kelangsungan masa depan seseorang dewasa ini.
·
PENGERTIAN PERGURUAN TINGGI
Perguruan
tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik
perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi
disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua:
Perguruan tinggi negeri adalah
perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara.
Perguruan tinggi swasta adalah
perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
Di
Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, institut, politeknik,
sekolah tinggi, dan universitas.
Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan
vokasidengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1),
magister (S2), doktor (S3), danspesialis.
Universitas,
institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program doktor berhak memberikan
gelar doktor kehormatan (doktor honoris causa) kepada setiap individu yang
layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan, atau
seni. Sebutan guru besar atau profesor hanya dipergunakan selama yang
bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan tinggi .
Sumber :